Sinopsis
Drama Kerusi ini mengisahkan Srisegala menduduki dan menguasai kerusi nikmat dan gong hikmat bersama-sama pengikutnya Tuta I, Tuta II dan Tuta III yang numpahkan sepenuh kesetiaan mereka kepada Srisegala. Srisegala berkuasa mengikut nafsu dan kepentingan diri tanpa memikirkan beban yang dipikul oleh rakyat. Dia menukar erti keadilan, kemakmuran, kedamaian, kejujuran dan belas kasihan mengikut takrifnya sendiri yang semuanya bererti satu penindasan dan kezaliman.Suara-suara protes daripada Wira I, Wira II dan Wira III mengejutkan Srisegala. Kemunculan Putra telah mencabar kedudukan Srisegala. Walau bagaimanapun Putra tewas di tangan Srisegala. Masayu, isteri Putra datang mencari Putra tetapi disambut sinis oleh Srisegala. Masayu merayu agar suaminya itu dibebaskan. Namun, kelembutan masayu tidak dapat melembutkan hati Srisegala sebaliknya Masayu telah terdaya dan terpukau oleh kuasa Srisegala. Wira-wira yang dulunya tewas di tangan Srisegala bangkit semula lalu mencari Putra untuk mendapatkan petunjuk merampas kerusi Srisegala. Akhirnya, mereka berjaya mengalahkan Srisegala. Kerusi nikmat diganti oleh Putra dan Masayu memukul gong hikmat.
Pemikiran
Sikap pemimpin yang tamak haloba dan suka menindas akan membawa kemusnahan
Drama Kerusi ini mengisahkan Srisegala menduduki dan menguasai kerusi nikmat dan gong hikmat bersama-sama pengikutnya Tuta I, Tuta II dan Tuta III yang numpahkan sepenuh kesetiaan mereka kepada Srisegala. Srisegala berkuasa mengikut nafsu dan kepentingan diri tanpa memikirkan beban yang dipikul oleh rakyat. Dia menukar erti keadilan, kemakmuran, kedamaian, kejujuran dan belas kasihan mengikut takrifnya sendiri yang semuanya bererti satu penindasan dan kezaliman.Suara-suara protes daripada Wira I, Wira II dan Wira III mengejutkan Srisegala. Kemunculan Putra telah mencabar kedudukan Srisegala. Walau bagaimanapun Putra tewas di tangan Srisegala. Masayu, isteri Putra datang mencari Putra tetapi disambut sinis oleh Srisegala. Masayu merayu agar suaminya itu dibebaskan. Namun, kelembutan masayu tidak dapat melembutkan hati Srisegala sebaliknya Masayu telah terdaya dan terpukau oleh kuasa Srisegala. Wira-wira yang dulunya tewas di tangan Srisegala bangkit semula lalu mencari Putra untuk mendapatkan petunjuk merampas kerusi Srisegala. Akhirnya, mereka berjaya mengalahkan Srisegala. Kerusi nikmat diganti oleh Putra dan Masayu memukul gong hikmat.
Pemikiran
Sikap pemimpin yang tamak haloba dan suka menindas akan membawa kemusnahan
Persoalan
- Kekayaan dapat memebeli kesetiaan
- Kekuasaan dan kekayaan hanya bersifat sementara
- Pergorbanan dalam perjuangan
- Kebenaran mengatasi kebatilan
Watak dan Perwatakan
Putra
- Suami Masayu
- Matanya dibutakan oleh Srisegala
- Berani menentang Srisegala
-
Masayu
- Isteri Putra
- Sanggup berkorban
- Mudah terpedaya
Srisegala
- Pemerintah yang zalim
- Angkuh/sombong dengan kuasanya
Latar
Latar Tempat
- Mimbar bertingkat-tingkat – tempat Srisegala
- Berlaku pada bila-bila masa
Latar Masa
- Pada bila-bila masa
Latar Masyarakat
- Masyarakat bawahan yang sering ditindas
- Masyarakat yang berjuang menentang kezaliman
- Golongan yang setia kepada pemimpin
Nilai
- Bijaksana – Putra merancang strategi untuk menentang Srisegala
- Kasih sayang – Masayu sayang akan suaminya Putra
- Keberanian – Putra berani menentang Srisegala walaupun terpaksa berkorban
Pengajaran
- Rakyat hendaklah berani menentang kezaliman
- Sebagai pemimpin, kita mestilah adil dan tidak menindas orang yang lemah
- Kita tidak boleh mudah terpengaruh dengan harta kekayaan
- Kita mestilah bijak merancang strategi untuk melakukan sebarang tindakan
- Kekayaan dapat memebeli kesetiaan
- Kekuasaan dan kekayaan hanya bersifat sementara
- Pergorbanan dalam perjuangan
- Kebenaran mengatasi kebatilan
Watak dan Perwatakan
Putra
- Suami Masayu
- Matanya dibutakan oleh Srisegala
- Berani menentang Srisegala
-
Masayu
- Isteri Putra
- Sanggup berkorban
- Mudah terpedaya
Srisegala
- Pemerintah yang zalim
- Angkuh/sombong dengan kuasanya
Latar
Latar Tempat
- Mimbar bertingkat-tingkat – tempat Srisegala
- Berlaku pada bila-bila masa
Latar Masa
- Pada bila-bila masa
Latar Masyarakat
- Masyarakat bawahan yang sering ditindas
- Masyarakat yang berjuang menentang kezaliman
- Golongan yang setia kepada pemimpin
Nilai
- Bijaksana – Putra merancang strategi untuk menentang Srisegala
- Kasih sayang – Masayu sayang akan suaminya Putra
- Keberanian – Putra berani menentang Srisegala walaupun terpaksa berkorban
Pengajaran
- Rakyat hendaklah berani menentang kezaliman
- Sebagai pemimpin, kita mestilah adil dan tidak menindas orang yang lemah
- Kita tidak boleh mudah terpengaruh dengan harta kekayaan
- Kita mestilah bijak merancang strategi untuk melakukan sebarang tindakan
Sumber: http://spmbahasamelayu.blogspot.com/